nama : mohammad fahri
kelas : PGSD A
Pocari
Sweat merupakan minuman isotonik yang pada awalnya diproduksi di Jepang.
Produsennya adalah PT Otsuka Pharmaceutical, suatu perusahaan farmasi yang
tidak membuat produk sesuai keinginan pasar, akan tetapi perusahaan ini membuat
produk berdasarkan riset atau bukti-bukti ilmiah, baru kemudian
memperkenalkannya ke pasar. Hal inilah yang menyebabkan produk-produknya,
termasuk Pocari Sweat, memerlukan usaha ekstra dalam pemasarannya. Pocari Sweat
merupakan produk nutrasetikal. Produk nutrasetikal didefinisikan sebagai
sejumlah bahan untuk pangan atau bagian dari pangan yang memberi keuntungan
medis, termasuk di dalamnya adalah mencegah penyakit atau menangani penyakit.
Keunggulan minuman isotonik terletak pada kemampuan dalam menggantikan cairan
tubuh secara efektif, sehingga secara tidak langsung produk minuman ini
membantu proses pemulihan tubuh dari kondisi sakit. Jika melihat fungsi minuman
isotonik dan gaya hidup masyarakat yang semakin peduli dengan kesehatan di
tengah kesibukan aktivitas mereka, maka prospek Pocari Sweat sangat baik untuk
dikembangkan. Oleh karena itu, PT Otsuka Pharmaceutikal terus mengembangkan
usahanya hingga ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Pocari
Sweat bukanlah produk minuman isotonik pertama yang masuk ke Indonesia,
sebelumnya PT Coca Cola Company telah mencoba untuk memasarkan minuman
kesehatan Gatorade. Kesulitan pemasaranlah yang menyebabkan PT Coca Cola
Company menyerah dan menghentikan pemasaran produk Gatorade di Indonesia.
Pocari Sweat mulai memasuki pasar Indonesia tahun 1990. Pertama kali masuk ke
Indonesia, Pocari Sweat dipasarkan hanya 30.000 kaleng per tahun. Pada saat
itu, suplai produk ini didatangkan dari pabrik minuman Pocari Sweat di Korea
Selatan, karena belum mempunyai pabrik di Indonesia.
Namun
mulai tahun 1991, PT Otsuka Pharmaceutical memutuskan untuk berinvestasi di
Indonesia dengan nilai investasi awal 6 juta dolar AS. PT Otsuka Pharmaceutical
di Indonesia memiliki enam anak perusahaan dan salah satunya adalah PT Amerta
Indah Otsuka sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis minuman
kesehatan dengan merek Pocari Sweat. Pada tahun 1991, PT Amerta Indah Otsuka
mendirikan pabrik di Lawang (Malang, Jawa Timur). Kemudian, pada tahun 2004
perusahaan ini memutuskan untuk memindahkan pabrik ke Sukabumi. Pertimbangannya
adalah untuk menekan biaya produksi dan transportasi serta memberikan kemudahan
penyediaan bahan baku.
Perjuangan untuk memasarkan Pocari Sweat dari tahun
1990 hingga saat ini bukanlah usaha yang mudah. Penjualan Pocari Sweat
mengalami kerugian sejak pertama dipasarkan di Indonesia, padahal potensi pasar
di Indonesia sangat besar. Hasil penjualan mulai mengalami peningkatan besar
pada tahun 2002. Kesulitan memasuki pasar merupakan kendala utama karena produk
ini terbilang baru, sehingga dibutuhkan edukasi konsumen yang cukup lama.
Apabila tidak gigih dalam memperjuangkan pasar, maka sudah pasti produsen
Pocari Sweat sudah ‘melarikan diri’ dari pasar Indonesia seperti yang terjadi
pada Gatorade.
Namun, inilah konsekuensi yang harus dihadapi
produsen suatu produk jika produsen tersebut memasarkan produk yang relatif
baru dan belum dikenal masyarakat secara luas. Saat awal penetrasi, persepsi
masyarakat di Indonesia terhadap Pocari Sweat masih kabur. Pocari Sweat
disejajarkan dengan minuman ringan lain atau bahkan dengan air mineral, seperti
Coca-Cola, Sprite, Fanta, Aqua, dan Vit. Padahal, Pocari Sweat merupakan
minuman isotonik, yakni minuman pengganti ion tubuh untuk kesehatan dan
kebugaran. Edukasi mengenai pentingnya hidup sehat terus dilakukan oleh PT
Amerta Indah Otsuka sebagai bagian dari strategi pemasaran agar Pocari Sweat
semakin dikenal dan diterima masyarakat. PT Amerta Indah Otsuka pun terus
melakukan edukasi pasar. Berbagai kegiatan komunikasi pemasaran digelar, mulai
dari iklan di TV, media cetak, sponshorship, hingga berbagai kegiatan below the
line dengan menghabiskan biaya miliaran rupiah. Edukasi melalui jalur medis
juga telah ditempuh dengan bantuan para dokter yang memberi edukasi pada
masyarakat. Upaya yang tidak kenal lelah itu akhirnya berbuah manis. Mulai
tahun 2002, penjualan Pocari Sweat mendadak meningkat tajam. Penjualan Pocari
Sweat mengalami pertumbuhan di atas 50% setiap tahun.
Keberhasilan
Pocari Sweat dalam memikat animo positif masyarakat terhadap minuman isotonik
memicu pemain baru memasuki pasar yang sama. Dalam waktu yang hampir bersamaan,
beberapa pemain baru masuk untuk turut menikmati ‘euforia’ pasar minuman
isotonik di Indonesia. Mereka membidik segmen pasar yang tidak terlayani oleh
Pocari Sweat, yakni pasar menengah ke bawah. Tidak hanya itu, pada masa
jayanya, Pocari Sweat pun harus menghadapi masalah akibat kesalahan yang tak
diperbuatnya. Beberapa produk minuman isotonik pesaing terbukti menggunakan
bahan pengawet berbahaya dalam produk minuman isotonik mereka. Kasus itu sempat
mengganggu pasar minuman isotonik, termasuk Pocari Sweat. Namun, melalui beberapa
penelitian, Pocari Sweat terbukti tidak mengandung bahan pengawet berbahaya
sehingga Pocari Sweat kembali mendapat kepercayaan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar