Minggu, 03 Januari 2016

MAKALAH MAKLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA



nama : Mohamad fahri
Kelas : PGSD A

MAKALAH
MAKLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Untuk memenuhi Syarat Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu : Ika Wulandari, M.Pd

 









  Disusun oleh kelompok 3 :
1. Tika Marlena                       NPM(141350015 )
2. Margareta Eka Tri Susanti      NPM (141350002)
3. Ni Made Yuniarsih NPM (141350037)
                             4. Ni Made Yulia Safitri             NPM (141350012)
 5. Nurul Wadikah              NPM (141350016)
                             6. Sang Ayu Made Nopriani       NPM (141350011)
                             7. Anung Indrayani            NPM (141350048)

Prodi                              : PGSD
Semester                        : III ( Tiga )



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA METRO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Makhluk Huidup dan Lingkungannya” tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang saya miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.










Lampung Timur, 25 November 2015

                                                                                                Tim penyusun                    




ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR…………..................................................................ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………........iii
BAB I
 PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1.   Latar Belakang..........................................................................1
1.2.    Rumusan Masalah....................................................................1
1.3.    Tujuan......................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN ..........................................................................................2
2.1.Lingkungan Hidup .....................................................................2
a.       Pengertian dan Organisasi Lingkungan Hidup....................2
b.      Hubungan antar MH.............................................................5
c.       Hubungan MH dengan Lingkungannya...............................6
d.      Upaya Pelestarian Lngkungan Hidup.................................10
2.2. Ekosistem...................................................................................13
a.       Pengertian Ekosistem..........................................................13
b.      Komponen-komponen dalam Ekosistem............................14
c.       Pola Makan dalam Ekosistem.............................................15
d.      Jenis-jenis dan faktor yang mempengaruhi Ekosistem.......16
2.3. Jenis Makanan dan Daur Hidup.................................................17
a.       Jenis Makanan.....................................................................17
b.      Daur Hidup Hewan.............................................................18
BAB III
 PENUTUP ..................................................................................................23
A.   Kesimpulan................................................................................23
B.    Saran..........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................24
iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan.

1.2.   Rumusan Masalah
a.  Bagaimana Lingkungan Hidup ?
b.  Apa pengertian Ekosistem?
c.  Bagaimana Jenis Makanan dan Daur Hidup Hewan?

1.3.   Tujuan
a.    Untuk mengetahui tentang Lingkungan Hidup
b.    Untuk mengetahui dan memahami pengertian Ekosistem
c.    Mengetahui bagaimana jenis makanan dan Daur hidup Hewan




1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Lingkungan hidup
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur- unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.      Unsur hayati (biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi
oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati
yang dominan adalah teman-teman atau manusia.
b.      Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
c.      Unsur fisik (abiotik)
Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda- benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di maka bumi atau udara yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi

2
tidaka akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan,
banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

B. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
a.            Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan
sehari-hari, akan ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.    Contoh :  seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain- lain.
b.            Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang
tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.    Contoh :  pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.
c.            Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya. 

3
Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a.                  Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
perairan, seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut.
b.                  Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup
yang hidup di daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.   
Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang, dst.   
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang- alang, populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
c.      Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.  Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami).  Contoh :  danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat.  Contoh :  sawah, ladang, kolam, dan akuarium.
d.   Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer.

4
Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
    Contoh :  bumi tempat tinggal kita.

C.     Hubungan Antar Mahluk Hidup
Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
a. Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesie mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.
Contoh :
1.      Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa serangga- serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
2.      Simbiosis antara lebah dengan bunga.  Lebah mengambil nektar dari
bunga sebagai makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
b.Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain.
Contoh :
1.      Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain.  Benalu yang
menempel pada tanaman inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan mati karena makanannya diserap oleh benalu.

5
2.      Kutu yang hidup pada tubuh hewan.  Kutu yang hidup di tubuh hewan
mendapatkan makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.
c.         Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh :
1.      Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya.  Anggrek
membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
2.      Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus.  Ikan remora berada
dekat tubuh ikan paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak merasa dirugikankarena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil semua makanannya.
D.      Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai, sedangkan komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.
Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam sehingga terjadi suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem.  Keseimbangan ekosistem ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan.  Tetapi tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia telah mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem.
a.         Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan
6
kekayaan alam yang berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic maupun abiotik yang kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang berlimpah dalam waktu yang singkat.
Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau. Hal ini disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktifitas manusia serta organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
1.        Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air minum yang tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk cuci dan mandi. Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah tangga, sampah padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta tumpahan minyak.
2.        Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
3.         Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara.

7
Air permukaan yang tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah .

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a.      Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala Richteryang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
        1.         Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa :
a.       Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
b.      Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
c.       Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
d.      Gas yang mengandung racun
Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain- lain.
2.         Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar
8
samudra.Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih
dahsyatdibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
a.       Beberapa bangunan roboh
b.      Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
c.       Tanah longsor akibat goncangan
d.      Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
(gelombang pusat)
        3.         Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim  Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
1.      Merobohkan bangunan
2.      Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
3.      Membahayakan penerbangan
4.      Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
9
b.      Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia
Beberapa bentuk  kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antaralain :
1.      Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara)
sebagai dampak adanya kawasan industri
2.      Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
3.      Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya
hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
1.      Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
2.      Perburuan liar
3.      Merusak hutan bakau
4.      Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
5.      Pembuangan sampah si sembarang tempat
6.      Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
7.      Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

E. Upaya Kelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor  lingkungan. Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut  :
1.      Menjamin pemerataan dan keadilan
2.      Menghargai keanekaragaman hayati
3.      Menggunakan pendekatan integratif
4.      Menggunakan jangka panjang
10
Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian lingkungan hidup antara lain :
1.      Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan, sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.
2.      Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen.Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
a.       Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar
kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b.             Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
11
merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakanindustri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c.              Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
3.      Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan
a.       Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b.      Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c.       Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d.      Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e.       Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
4.      Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan
cara :
a.       Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea sekitar pantai
b.      Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c.       Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
d.      Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.


12
5.         Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah :
a.       Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa
b.      Melarang kegiatan perburuan liar
c.       Menggalakan kegiatan penghijauan.

2.2.    Ekosistem
A.  Pengertian Ekosistem
            Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan"


13
B.     Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
a.      Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
1.      Tanah Sifat-sifat  fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi
tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
2.      Air Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
3.      Udara Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
4.      Cahaya matahari Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
5.      Suhu atau temperature Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
b.      Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.      Produsen Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Contoh : semua tumbuhan hijau
2.      Konsumen Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh : hewan dan manusia  
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
14
1.      Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
2.      Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I. Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
3.      Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
4.      Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
c. Pengurai Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara. Contoh : bakteri dan jamur.

C.    Pola Makanan Dalam Ekosistem
Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :
a.       Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
b.      Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka

Membutuhkan oksigen.
Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari bangkai Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing.
15
D.     Jenis-jenis Ekosistem
Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi, yaitu :     
a.       Ekosistem Alamiah
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.
b.      EkosistemgBuatan.
Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan darimembuat ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.

E.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
a.       Penggunaan Bahan Kimia, Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang menggunakan bahan kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani melakikan pemupukan dan pemberantasan,hama.
b.      Penebangan Hutan, Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat menyebabkan banjir, erosi, dan tanah longsor.
c.       Pemburuan Liar, Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu hewan dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan hewan menjadi punah.
d.      Penggunaan Kendaraan Bermotor, Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas karbon diokasida.
e.       Pembuangan Limbah Sampah,Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, terjadilah kerusakan lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor dan berbau busuk? Sungai yang demikian merupakan hasil pembuangan sampah dan limbah di sungai. Lingkungan sungai rusak dan hewan yang hidup di dalamnya mati.
16
2.3.   Jenis Makanan Dan Daur Hidup Hewan
A. Jenis-Jenis Makanan Hewan
Jenis-jenis makanan hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan dan berupa hewan lain.
a. Makanan Berupa Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber makanan yang banyak dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Hampir semua bagian tumbuhan dapat di makan oleh hewan.
1. Daun
Bagian tumbuhan yang paling umum dijadikan makanan hewan adalah daun.  Ulat banyak terdapat di daundaun tumbuhan.  Selain ulat, masih banyak hewan lain yang makanan utamanya adalah daun. Misalnya, kambing, zarafah, kijang, zebra, dan kelinci.
2. Batang
Tumbuhan lain yang biasa dimakan batangnya adalah pohon bambu. Panda sangat menyukai batang bambu muda.
3. Buah
ada beberapa jenis ulat yang makanan utamanya adalah buah. Jenis ulat ini biasanya dianggap hama bagi para petani buah karena merugikan.
4. Biji
Biji merupakan bagian tumbuhan yang disukai oleh berbagai jenis hewan, terutama jenis burung. Biji padi dan jagung merupakan makanan lezat bagi burung pipit. Biji kenari banyak diincar tupai.
b. Makanan Berupa Hewan
Hewan yang bertubuh besar juga dapat menjadi makanan hewan lain. Tikus menjadi mangsa kucing. Kelinci menjadi makanan elang. Bahkan di hutan, hewan besar seperti zarafah, kijang, dan kerbau dijadikan mangsa oleh harimau dan singa. Hewan dapat digolongkan menjadi 3 Penggolongan Hewan yaitu :
a. Herbivor
Hewan yang makanannya hanya berupa tumbuhan saja (rumput, daun-daunan, biji-bijian, dan buah- buahan) digolongkan sebagai hewan
17
pemakan tumbuhan. Hewan pemakan tumbuhan juga disebut herbivor.
Contoh Hewan Herbivor : Kijang, Sapi,Gajah.Tupai
b.Karnivora
            karnivora adalah jenis binatang yang memakan makanan yang berasal dari tubuh hewan laiinya, seperti daging,darah dan sebagainya. Hewan ini disebut juga sebagai hewan predator. Contoh hewan karnivora adalah Singa, harimau,piranha,burung bangkai,ikan arwana dan lain sebagainya.
c.       Omnivora
Omnivora adalah jenis hewan yang memakan makanan keduanya baik tumbuhan maupun hewan. Binatang ini makan silih berganti antara keduanya . contohnya adalah : Tikus,Ikan Mas, ikan mujaer,ayam,bebek, dan lain-lain

A.      Daur Hidup Hewan
Pernahkah kamu melihat perkembangan hewan yang hidup di lingkunganmu? Jika kamu memelihara hewan, kamu pasti mengetahuinya. Coba kamu amati anak ayam yang baru menetas dan anak kucing yang baru lahir. Bagaimana rupa anak ayam dan kucing itu? Tentu saja lucu. Apakah anak-anak hewan itu mirip dengan induknya? Anak ayam dan anak lucing mirip dengan induknya. Jika ada perbedaan, mungkin hanya pada warna bulu atau rambutnya. Tahukah kamu rupa anak katak yang baru menetas? Anak katak yang baru menetas amat berbeda dengan induknya. Bentuk anak katak itu seperti ikan teri. Anak katak yang baru menetas diebut kecebong. Kecebong tumbuh dan mengalami tahap perubahan bentuk menjadi katak dewasa. Tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas sampai dewasa disebut metamorfosis.Seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya disebut daur hidup.


18
a.        Daur Hidup Tanpa Metamorfosis
Sebagian besar hewan mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, misalnya ayam, kambing, ikan, burung, dan banyak hewan lain.
1.      Daur Hidup Ayam
 Ayam menghasilkan anak dengan cara bertelur. Telur ayam perlu perlu dierami kira-kira 21 hari agar dapat menetas. Setelah pertumbuhan bakal anak dalam telur sempurna, telur menetas menjadi anaka ayam. Anak ayam ini tampak lucu dengan bulu-bulu halus. Semakin lama, anak ayam tumbuh semakin besar. Bulu-bulu halus berubah menjadi bulu-bulu seperti induknya. Bulu ayam dewasa lebih besar dan memiliki semacam poros di tengahnya. Akhirnya, semua bulu halus berganti menjadi bulu seperti induknya. Ayam betina menjadi indik betina. Ayam jantan menjadi ayam jago dewasa. Setelah dewasa, ayam berkembangbiak dan menghasilkan telur. Dari telur ini, daurhidup ayam yang baru akan dimulai kembali.
2.      Daur Hidup Kucing
Kucing menghasilkan anak melalui cara beranak (melahirkan). Sebelum anaknya lahir, kucing dewasa mengalami masa mengandung kira-kira 3 bulan. Setelah itu, lahirlah anak kucing yang belum dapat bergerak dengan lincah. Anak kucing ini belum dapat makan sendiri. Dia menyusu ke induknya. Setelah umurnya lebih dari sebulan, snsk kucing baru dapat memakan makanan lain. Setelah lahir sampai dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuk. Hanya ukuran tubuhnya saja yang berubah. Gerakannya pun semakin lincah. Kucing dewasa dapat memanjat dan melompat dari tempat yang tinggi.
3.      Daur Hidup Kanguru
Kanguru banyak hidup di benua australia. Beberapa jenis kanguru juga hidup di Papua ( Irian Jaya). Kanguru menghasilkan anak dengan cara beranak (malahirkan). Berbeda dengan kucing, kanguru megandung kira-kira hanya sebulan. Anak kangguru yang lahir pun masih sangat kecil dan
19
lemah. Begitu keluar dari tubuh induknya, anak kangguru merambat perlahan ke kantong induknya yang ada di depan perut. Di kantong itu, anak kanguru menyusu sampai berbulan-bulan. Setelah tubuhnya cukup besar, barulah anak kanguru keluar dari kantung induknya
b.   Daur Hidup Dengan Metamorfosis
Berdasarkan perubahan bentuk tubuh hewan, metamorfosis dibagi menjadi 2 golonga sebagai berikut .
a.      Metamorfosis sempurna (lengkap)
Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir berbeda sekali bentukny dengan hewan dewasa. Metamorfosis sempurna antara lain :
1.      Daur Hidup Kupu-kupu Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur.
Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat. Ulat mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan. Selama berhari-Hari, ulat makan. Akan tetapi, lama-kelamaan ulat makin sedikit makan. Demikian pula, gerakan ulat makin lama makin lambat. Akhirnya, ulat berhenti makan dan tampak tidak bergerak. Walaupun tidak makan dan tampak tidak bergerak, ulat itu tidak mati. Ulat segera membuat sarang dari air liurnya. Air liurnya mengeras dan membentuk semacam benang sutera. Benang-benang itu melekat pada daun atau batang. Akhirnya, benang-benang itu menutup selurh tubuh ulat. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong. Selama masa kepompong, ulat berubah menjadi kppu-kupk. Masa kepompong berlangsung selama berhari-hari. Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu-kupu hidup dengan memakan nektar ( madu) yang ada dalam bunga. Kupu-kupu dewasa berkembangbiak dengan bertelur. Dari telur ini daur hidup kupu-kupu yang baru dimulai lagi.
2.      Daur Hidup Nyamuk Daur hidup nyamuk dimulai dari telur.
Telur nyamuk berada di air. Telur menetas menjadi jentik-
20
jentik (tempayak). Jentik-jentik hidup dengan cara berenang di air. Jentik-jentik mendapat makanan di air. Jentik-jentik terus bergerak-gerak. Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa dapat berpindah karena dorongan air. Selanjutnya, pupa berubah menjadi nyamuk. Nyamuk trebang ke udara. Nyamuk dewasa akan kembali ke air untuk bertelur.beberapa jenis nyamuk meletakkan telurnya di air kotor. Beberapa jenis nyamuk meletakkan telurnya di air jernih.
3.      Daur Hidup Lalat Perhatikan gambar di bawah ini Daur hidup lalat dimulai dari telur.
Telur lalat biasanya berada di tempat- tempat yang kotor, misalnya di atas timbunan sampah dan kotora. Telur meneras menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing kecil. Belatung bergerak dan merayap mencari makanannya. Belatung paling banyak berada di tempat sampah dan kotoran. Telur menetas menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing kecil. Belatung bergerak dan merayap mencari makanannya. Belatung paling banyak berada di tempat kotor dan bau. Kemudian, belatung tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa menempel di tempat kotor. Setelah beberapa hari, pupa berubah menjadii lalat. Lalat terbang dan mencari makan di tempat kotor. Lalat dewasa bertelur di tempat itu juga. Dari telur ini, daur hidup lalat baru dimulai lagi.
4.      Daur Hidup Katak Katak merupakan hewan amfibi, yaitu hewan yang hidup di darat dan air.
Sepanjang hidupnya, katak hidup di dua alam. Katak tidak dapat bertahan hidup jika tinggal di air saja atau di darat saja. Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur katak berada di air. Telur menetas menjadi kecebong (berudu). Bentuk kecebong seperti ikan. Kecebong hidup dan tumbuh di air. Kecebong bernafas dengan insang.
21
Kemudian, pada kecebong tumbuh sepasang kaki belakangdan disusul sepasang kaki depan. Kecebong berubah menjadi katak berekor. Semakin lama, ekor katak semakin mengkerut. Katak berekor tumbuh dan berubah menjadi katak muda. Akhirnya, ekor katak menghilang. Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup di air dan di darat. Katak dewasa bertelur di air. Dari sini, mulailah telur katak menjalani daur hidupnya.
Metamorfosis tidak sempurna dialami hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda dengan hewan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pda kecoa dan belalang. Seperti dibawah ini :
1.      Daur Hidup kecoak Daur hidup kecoak dimulai dari telur.
Telur kecoak menetas menjadi lipas muda. Bentuk kecoak muda mirip dengan kecoak dewasa. Bedanya kecoak muda tidak bersayap. Kecoak mudah tumbuh dan berubah menjadi kecoak dewasa. Kecoak tidak melalui tahap pupa. Oleh karena itu, perubahan atau metamorfosis kecoak merupakan metamorfosis tidak sempurna (lengkap). Kecoak dewasa memiliki sayap. Kecoak dapat terbang. Kecoak dewasa bertelur di air kotor. Dari sini, daur hidup kecoak baru dimulai lagi.









22
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.

3.2. Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.









23
DAFTAR PUSTAKA

Agus Rachmat dkk. 2002. Konsep Dasar IPA II. Depdikbud Jakarta: PT Rineka
Cipta

SEQIP. 2004. Ilmu pengetahuan alam. Jakarta.SEQIP

Alfian & Erwin. 1997.IPA Modern. PN Balai Pustaka

SEQIP. 2003. Buku IPA Guru. Jakarta. SEQIP




















24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar