Nama : Yuni Widia Astuti
kelas : PGSD A
MAKALAH
KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT PENDIDIKAN
Untuk
memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Pedagogika
Dosen Pengampu : Hermansyah Trimantara, M.Pd
1.
Yuni Widia Astuti (141350008)
Prodi : PGSD
Semester : 2 A
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
METRO
2015
KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur penyusun Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan tepat waktu.
Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu kami dalam
penyusunan makalah ini mengenai “Konsep,
karakteristik Dan Jenis Alat Pendidikan”.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Penulis menyadari dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari posisi yang sempurna oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan ke posisi
sempurna.akhir kata penulis ucapkan trimakasih.
Lampung
Timur, 22 April 2015
Tim
penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................. i
KATA
PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR
ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang................................................................................. 1
2. Rumusan
Masalah............................................................................ 1
3. Tujuan
Pembahasan.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian
Jenis Alat Pendidikan.................................................... 2
2. Penggunaan
Alat Pendidikan........................................................... 6
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan...................................................................................... 10
2. Saran................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan
karena pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan
kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk “memanusiakan” manusia.
Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara
wajar dan “sempurna” sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia.
Pendidikan dapat mengubah manusia dari yang asalnya tidak tahu menjadi tahu,
asalnya tidak baik menjadi baik. Sedemikian pentingnya nilai pendidikan bagi manusia,
maka keharusan untuk mendapatkannya pun adalah suatu keharusan.
2.
Rumusan
Masalah
a.
Apa contoh jenis-jenis alat pendidikan ?
b.
Apa penggunaan alat pendidikan ?
3.
Tujuan
Pembahasan
a.
Memahami contoh jenis-jenis alat pendidikan
b.
Memahami penggunaan alat pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Jenis Alat Pendidikan
Alat pendidikan dapat diartikan
segala sesuatu yang digunakan untuk kegiatan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan yang di harapkan. Alat pendidikan terdiri dari dua jenis yakni yang
bersifat non material dan bersifat material.
1) Jenis Alat Pendidikan Non Material
Alat
pendidikan non material adalah bentuk perbuatan atau tindakan untuk melakukan
proses transformasi terdiri dari :
a. Pembiasaan
Pada
terdidik yang masih kecil hal itu amat penting karna banyak hal dalam hidupnya
itu adalah berupa kebiasaan ini. Kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku
tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa direncanaka dulu, serta berlaku begitu
saja tanpa dipikirkan lagi.
Kebiasaan
dalam hidup sehari-hari itu amat banyak dan menduduki tempat yang amat penting
dalam kehidupan manusia. Dengan dasar ini, maka dalam proses pendidikan,
pembiasaan dapat dipandang sebagai alat pendidikan yang berupaya member kesempatan
kepada terdidik akan kesibukan dalam lapangan indra dan motorik dan kesempatan
untuk bergaul dengan sesamanya.
b. Suruhan
Suruhan
merupakan jenis alat pendidikan yang tergolong banyak dilakukan karena memang
dalam kehidupan manusia itu ada hal yang harus dihindarkan dan sebaliknya ada
hal yang harus dikerjakan.
c. Larangan
Larangan
adalah bentuk alat pendidikan untuk pembiasaan dalam hal-hal yang tidak boleh
dilakukan.
d. Menganjurkan
Menganjurkan
adalah mempunyai sikap tidak mengikat dan terasa tidak memaksa pada pendidik.
e. Mengajak
Dalam
perannya, yang paling banyak dilakukan pendidik ialah mengajak. Ajakan adalah
suruhan halus, dengan jalan menunjukkan terlebih dahulu segi baiknya daripada
sesuatu kegiatan yang ingin di lakukan.
Misalnya
ingin agar anak-anak suka akan kegiatan membersihkan rumah tempat tinggal.
Mula-mula menunjukkan enaknya rumah yang bersih dan sehat, betapa senangnya
tinggal pada rumah demikian.
f. Memberi Contoh
Memberi
contoh adalah alat pendidikan yang tertua, disamping suruhan dan larangan.
Pengertian memberi contoh dibagi menjadi dua macam:
1. Memberi contoh dalam arti sengaja
berbuat untuk secara sadar ditiru oleh terdidik.
2. Berlaku sesuai dengan norma dan
nilai yang akan ditanamkan pada terdidik sehingga tanpa sengaja menjadi contoh
(teladan) bagi terdidik.
g. Memuji
Cara
memuji memberikan efek yang baik pada terdidik. Memuji pekerjaan yang baik
menunjukkan selera dan pengertian yang baik, serta menunjukkan penghargaan pada
suatu prestasi. Sebaliknya kalau melihat suatu prestasi yang baik lalu
didiamkan saja maka hal itu berarti tidak menghargai sesuatu.
h. Menghukum
Menghukum
suatu cara mendidik yang paling banyak harus dihindarkan dan sedapat mungkin
diberikan dengan jalan edukatip. Tujuan menghukum seharusnya menyadarkan orang
akan kesalahannya serta menanamkan keinginan memperbaiki diri.
Cara
menghukum harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Hukuman itu hendaknya mendidik,
berangkat dari kesiaan pendidik membantu terdidik untuk berkembang, dengan
katalain bukan balas dendam.
2. Bentuk hukuman hendaknya sedapat
mungkin ada hubungannya dengan bentuk kesalahn. Misalya tidak melakukan
kewajiban seharusnya ditebus dengan melakukan kewajiban yang lain.
3. Jangan menyakiti harga diri
terdidik.
4. Jangan memberi hukuman badan.
i. Pengawasan
Pengawasan
penting sekali dalam mendidik anak-anak. Tanpa pengawasan berarti membiarkan
anak berbuat sekehendaknya, anak tidak akan dapat membedakan yang baik dan
buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya dihindari atau tidak senonoh, dan
mana yang boleh dan harus dilaksanakn, mana yang membahayakan dan mana yang
tidak.
2) Jenis
Alat Pendidikan Material
Alat
pendidikan material pada prakteknya mencakup berbagai proses pendidikan baik di
sekolah maupun di luar sekolah seperti di masyarakat dan keluarga. Namun
demikian, jenis alat pedidiakan di sekolah dapat dijadika sebagai dasar
pertimbangan dalam mempelajari alat pendidikan material.
Pada
persekolahan, jenis alat pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi
beberapa jenis, yaitu; lahan/tanah, bangunan/ gedung, perabot dan perlengkapan
sekolah.
Jenis alat
pendidikan tersebut, selanjutnya dijelaskan sebagai berikut:
a.
Lahan/Tanah
Lahan
untuk membangun suatu sekolah sebenarnya tergantung oleh jenis sekolah yang
akan diselenggarakan serta jumlah ruang belajar yang diperlukan maupun tujuan
yang ditentukan secara institusional.
Pada
umumnya lahan yang diperlukan adalah 50% untuk bangunan sekolah dan 50% untuk
halaman sekolah, walaupun secara ideal adalah dikaitkan dengan ruang kebebasan
gerak daripada murid sebagai populasinya. Yang ideal adalah luas tanah 3x luas
bangunannya.
b. Bangunan/Gedung
Bentuk
bangunan sekolah yang disebut “style sekolah” tampak dari bagian luar, depan
ataupun keseluruhannya. Ukuran ruang belajar mengajar ditentukan oleh ruang
gerak anak didik yang menempatinya, sehingga perlu ada pembatasan dari rasio
antara jumlah anak didik sebagai penghuni kelas dengan luasnya ruangan. Jumlah
yang ideal suatu ruang kelas adalah antara 36-40 anak.
c. Perabot dan Perlengkapan
Perabot
dan perlengkapan sebagai alat pendidikan meliputi benda dan alat yang bergerak
maupun tidak bergerak yang dipergunakan untuk menunjang kelancaran proses
pendidikan di sekolah. Perabot dan perlengkapan yang digunakan di sekolah tidak
seperti yang digunakan di tempat lain, tetapi dibuat berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tetentu sesuai dengan kebutuhan anak didik.
Ukuran perabot
dan perlengkapan sebagai alat pendidikan umumnya sudah mempunyai standar
tertentu yang juga tidak terlepas dari perhitungan yang didasarkan pada ruang
kebebasan gerak anak yang memakainya seperti: meja, kursi, bangku, lemari,
papan tulis dan sebagainya.
Pengaturan
perabot harus memperhatikan:
1.
Perbandingan
antara luas lantai dan ukuran perabot yang akan dipakai dalam ruangan tersebut.
2.
Kelonggaran
jarak dan dinding kiri kanan.
3.
Jarak
satu perabot dengan perabot lainnya.
4.
Jarak
deret perabot (meja,kursi) terdepan dengan papan tulis.
5.
Jarak
deret perabot (meja,kursi) paling belakang dengan tembok batas.
6.
Arah
menghadapnya perabot.
Alat
pendidikan hendaknya dapat memberikan dan menjamin perasaan aman, bebas, senang
serta bisa membantu anak untuk menghargai, menghormati, membatasi maupun
memberikan panutan baginya untuk bersosialisasi diri secara wajar dan benar.
2.
Penggunaan Alat Pedidikan
Penggunaaan
alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus menyesuaikan
dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai seorang pendidik sebaiknya harus
menghindari tindakan yang memaksa. Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi
oleh pribadi yang akan memakainya.
Pemakai
alat pendidikan juga harus dapat menyesuaikan diri dengan tujuan yang dikandung
oleh alat itu. Penggunaan alat pendidikan mempunyai hubungan yang erat dengan
sifat kepribadian pemakainya yang merupakan sifat khas dari alat pendidikan.
Di dalam
memilih alat-alat pendidikan yang akan digunakan perlu diingathal-hal berikut:
a. Tujuan apakah yang akan dicapai
dengan alat itu.
b. Siapakah yang akaan menggunakan alat
itu.
c. Alat-alat manakah yang tersedia dan
dapat digunakan.
d. Terhadap siapakah alat itu
digunakan.
e. Terhadap siapakah alat itu digunakan
Selain itu
perlu pula diperhatikan bagaimana reaksi anak-anak terhadap penggunaan alat
pendidikan itujangan sampai reaksi anak didik hanya sekedar reaksi rangsangan
belaka, tetapi dengan penggunaan alat itu diharapkan anak didik akan mengalami
perubahan yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau perubahan yang tidak
hanya bersifat mekanistis, tetapi benar-benar merupakan pencerminan dan pribadi
anak didik.
Dalam
masalah terhadap siapakah alat itu digunakan, perlu diingan bagaimanakah
kondisi anak yang menerimanya, apakah anak didik itu berkelainan, dan
bagaimanakah kelainannya, berapakah umur anak didik itu, bagaimana watak atau
kebiasaannya dan situasi disaat itu, dan lain-lainnya.
Tujuan
pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan, kedewasaan ini
dapat dicapai dalam pergaulan antara terdidik dengan pendidik, dan pergaulan
ini merupakan alat pendidikan yang utama. Jadi dapat ditegaskan, bahwa alat
yang utama untuk mencapai tujuan pendidikan adalah pergaulan.
Dalam
pergaulan, anak didik tidak merasa dirinya secara formal terikat pada suatu
ikatan, sebagai seorang yang harus tunduk., sehingga karena itu, ia harus
membatasi tingkah lakunya atau segala tindakannya, sebagaimana yang terjadi
pada situasi pendidikan. Tetapi dalam pergaulan itu anak didik mempunyai hak
untuk memperoleh petuah, petunjuk atau contoh sebagaimana yang diperoleh dalam
situasi pendidikan formal.
Untuk itu,
pemakaian alaat pendidikan harus mempertimbangan hal-hal sebagai berikut:
a. Tujuan pendidikan.
b. Jenis alat pendidikan.
c. Pendidikan yang memakai alat
pendidikan.
d. Anak didik yang dikenai alat
pendidikan.
Meskipun tujuan pendidikan itu adalah sesuatu yang baik,
namun apa bentuk/jenis dari pada tujuan itu adalah bermacam-macam, sesuai
dengan bidang studi dan tingkatan. Apabila bidang studi dan tingkatan tujuan
pendidikan berbeda, tentunya alat pendidikanpun bisa berbeda,tentunya ala
pendidikan pun bias berbeda. Misalnya, tujuan pendidikannya itu hanya sampai
pada pengertian, tentunya alat yang digunakan berbeda dengan alat yang
tujuannya untuk keterampilan.
Pendidik sebagai pemakai alat pendidikan pun juga
berbeda-beda keahlian dan orientasinya meskipun dalam bidang studi yang sama,
lebih-lebih dalam bidang studi yang berbeda, maka tentunya alat yang dipakai
juga berbeda. Pendidik tidak boleh memaksakan diri menggunakan alat yang bukan
ahlinya yang tidak cocok. Anak didik sebagai pihak yang dikenai perbuatan
mendidik adalah pihak yang pertama-tama diperhatikan dalam menimbang-nimbang penggunaan
alat-alat pendidikan.
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik
adalah dari segi:
a. Jenis kelamin.
b. Usia
c. Bakat
d. Perkembangan
e. Alam sekitar
Contohnya,
penggunaan alat pendidikan non material dalam bentuk paksaan, tentunya tidaklah
sama tingkatan paksaan tersebut terhadap anak perempuan dan laki-laki, terhadap
kanak-kanak dan orang tua, terhadap anak-anak berbakat dan anak-anak malas,
terhadap anak jenius dan anak idiot, terhadap anak yang hidup di daerah yang
hidup di pegunungan dan anak yang hidup di pantai.
Dalam
penggunaan alat pendidikan materialpun perlu diperhatikan adanya perbedaan
jenis kelamin, usia, bakat dan perkembangan anak didik serta dimana anak didik
itu hidup. Contohnya, pelajaran yang menggunakan komputer, bagi anak SD berbeda
dengan anak SMP, bagi anak di desa berbeda dengan anak di kota, bagi anak yang
kurang mampu status ekonomi orang tuanya berbeda dengan anak yang mampu atau
berkecukupan orang tuanya.
Perkembangan
anatara anak yang satu dengan anak yang lain tidaklah sama, lebih-lebih usia
anatara anak yang satu dengan anak yang lain jauh selisihnya. Dalam hal inipun
juga menjadi bahan pertimbangan dalam memilih alat pedidikan.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Alat
pendidikan berperan penting dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan
tujuan pendidikan yang sesuai dengan harapan. Peran alat pendidikan perlu
dikembangkan secara optimal agar menunjang kelancaran proses pendidikan.
2.
Saran
Demi
keberhasilan peran alat pendidikan perlu dikembangkan secara optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi Abu dan Uhbiyati Nur. 2003.
Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar