Nama : Dwi Septiani
Kelas : PGSD A
MAKALAH
PEMBELAJARAN AKTIF,INOVATIF,KREATIF,EFEKTIF DAN
MENYENANGKAN
Untuk memenuhi Syarat Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran SD
Dosen Pengampu : Muhamad Afandi, M.Pd.I
Disusun
oleh kelompok 12 :
1. Mohamad Fahri NPM
(141350014)
2. Ahmad Ramadhan NPM
(141350038)
3. Pestu Dian Saputra NPM
(141350140)
Prodi : PGSD A
Semester : III (Tiga)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
METRO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berisikan tentang “Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan”
tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan
sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang saya miliki cukup
terbatas.Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih
Lampung Timur, 07 November 2015
Tim
penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR…………......................................................................ii
DAFTAR ISI………………………………………..……………….……….iii
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1.
Latar
Belakang................................................................................1
1.2.
Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3.
Tujuan.............................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
.............................................................................................
2
2.1. Pengertian PAIKEM......................................................................2
2.1. Konsep PAIKEM...........................................................................2
2.3. Implementasi Strategi Pembelajaran PAIKEM.............................6
BAB III
PENUTUP
.....................................................................................................12
3.1.
Kesimpulan...................................................................................12
3.2.
Saran.............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dewasa ini, para penggiat pendidikan
selalu berusaha untuk mengembangkan metode-metode dan model-model pembelajaran
yang baik dan efektif untuk dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa. Pengembangan ini telah dilakukan sejak dulu hingga sekarang
secara kontinyu dan terus menerus, mengikuti perkembangan teknologi dan juga
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan.
Salah satu
pendekatan pembelajaran yang dianggap baik dan layak untuk diterapkan
dalam proses pembelajaran salah satunya adalah PAIKEM, singkatan dari Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Di era kontemporer ini,
PAIKEM sangat dianjurkan mengingat semakin kompleksnya permasalahan di dunia
pendidikan dan juga besarnya tuntutan yang dibebankan kepada guru dalam
mensukseskan pembelajaran di tingkat sekolah ataupun para dosen di
tingkat perguruan tinggi.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian dari PAIKEM ?
2.
Bagaimana konsep PAIKEM ?
3. Bagaimana Implementasi
Strategi Pembelajaran PAIKEM?
4.
Apa saja yang
Perlu
Diperhatikan dalam Pelaksanaan Strategi
PAIKEM
1.3. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui dan memahami pengertian PAIKEM.
2.
Untuk
mengetahui dan memahami konsep PAIKEM.
3.
Untuk
mengetahui apa saja yang Perlu
Diperhatikan dalam
Pelaksanaan Strategi PAIKEM
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan.PAKIEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan
pembelajaran PAKIEMdiharapkan
berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatanpembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di sekolah dari dari kurikulum
yang sudah dirancang dan menuntut aktivitas dan kreativitas guru dan siswa
sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan secara efektif dan menyenangkan.
Guru harus mengambil keputusan atas dasar penilaian yang
tepat ketika siswa belum dapat membentuk kompetensi dasar dan standar
kompetensi berdasarkan interaksi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu, guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
supaya kompetensi dasar dan standar kompetensi yang telah di rancang dapat
tercapai.
2.2. Konsep PAIKEM
Pendekatan PAIKEM adalah sebuah strategi dan terobosan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang
beragam dalam rangka mengembangkan ketrampilan dan pemahamannya, dengan
penekanan peserta didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan
berbagai sumber dan alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan),
supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah
strategi pembelajaran, memiliki 5 (lima) kriteria yang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
2
a. Pembelajaran
Aktif
Belajar
aktif merupakan salah
satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak.
Pembelajaran Aktif adalah bahwa dalam pembelajaran peserta didik aktif secara
fisik dan mental dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan
yang satu dengan yang lain, mengkomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan bentuk
representasi yang tepat, dan menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah.
Hal yang paling utama yang menjadi keaktifan siswa di
dalam kelas adalah munculnya rasa ingin tahu, ketertarikan dan minat siswa
terhadap hal yang sedang dipelajari. Untuk itu, melalui berbagi teknik dan
metode, guru harus berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan suasana sedemikian
rupa guna memicu rasa kepenasaran siswa aktif bertanya, mempertanyakan
mengemukakan gagasan.
Peran
aktif siswa dalam pembelajaran sangatlah penting. Karena pada hakikatnya,
pembelajaran merupakan suatu proses aktif dari pembelajar (siswa) dalam
membangun pemikiran dan pengetahuannya. Peran aktif siswa dalam pembelajaran
ini akan menjadi dasar pembentukan generasi kreatif, yang berkemampuan untuk
menghasilkan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi
juga bagi orang lain.
b. Pembelajaran
Inovatif
Pembelajaran
inovatif dapat dilakukan dengan cara mengadaptasi model-model pembelajaran
menyenangkan yang bisa membuat siswa terbebas dari kejenuhan-kejenuhan
pembelajaran. Melalui model pembelajaran inovatif, peserta didik harus terbebas
dari perasaan bosan, malas, ketakutan akan kegagalan atau perasaan tertekan dikarenakan
tenggang waktu tugas dll.
3
Banyak
sekali inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang dapat diterapkan. Misalnya saat
ini tengah ramai pembelajaran dengan computer atau lebih dikenal dengan
Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) bermodel Drill, tutorial atau
simulasi. Materi pelajaran yang tadinya disampaikan secara lisan oleh guru,
dapat dibaca sendiri oleh siswa melalui layar komputer maupun ketika
diproyeksikan secara visual di depan kelas.
c. Pembelajaran
Kreatif
Pembelajaran
kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik pengembangan kemampuan
imajinasi dan daya cipta (mengarang, membuat kerajinan tangan, mempraktekkan
kesenian dll)maupun pengembangan kemampuan berpikir kreatif. Pembelajaran
di SD/MI pada umumnya masih mengupayakan pengembangan kemampuan berpikir
rasional logis. Dalam hal ini, guru sebagai fasilitator dituntut untuk
senantiasa kreatif dalam merancang pembelajaran, serta memiliki beragam
strategi pembelajaran yang digunakan agar pembelajaran tersebut memenuhi
beragam tingkat kemampuan siswa di kelas. Pengetahuan siswa yang diperoleh
dalam hal ini berdasarkan pengalamannya sendiri, bukan ditransfer pengetahuan
dari guru.
d. Pembelajaran
Efektif
Efektif
artinya adalah berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Dengan
kata lain, dalam pembelajaran telah terpenuhi apa yang menjadi tujuan dan
harapan yang hendak dicapai.
Aspek efektifitas pembelajaran merupakan kriteria penting
dalam setiap pembelajaran. Suatu pembelajaran disebut efektif manakala
pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan pembelajaran.
4
Tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran itu mencakup
pembentukan kemampuan, sikap, keterampilan, pengembangan kepribadian, serta
kemampuan penguasaan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni).
Dalam konteks pembelajaran di SD/MI, suatu pembelajaran
dapat dinilai efektif bila pembelajaran itu telah mencapai tujuan khusus yang
telah ditetapkan dalam kurikulum, yang pada dasarnya tujuan khusus tersebut
telah mengacu kepada Tujuan Umum Pendidikan Nasional yang tertulis dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3:
”Pendidikan
nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.”
e. Pembelajaran
Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajaran yang
didesain sedemikian rupa sehingga memberikan susana penuh keceriaan,
menyenangkan, dan yang paling utama, tidak membosankan peserta didik. Suasana
seperti itu akan membuat peserta didik bisa lebih terfokus dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan perhatian terhadap materi yang
disampaikan oleh guru.
Salah satu
upaya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan menggunakan
permainan edukatif (belajar sambil bermain).
5
Melalui
keterlibatan dalam permainan, mereka dapat mengembangkan dirinya serta mulai
memahami status dan perannya dalam kelompok teman sebayanya, yang akan sanngat
bermanfaat untuk memahami dan menunaikan status dan perannya dalam masyarakat
kelak setelah beranjak dewasa.
Terdapat
satu prinsip utama dalam pemilihan permainan edukatif ini dalam pembelajaran,
yakni harus terdapat keselarasan dan keseimbangan antara aspek menyenangkan
dengan aspek pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran menyenangkan juga dapat
dilakukan secara terpadu. Misalnya guru mengkombinasikan antara mata pelajaran
pendidikan jasmani dan matematika, sehingga peserta didik dapat memperoleh
lebih dari satu pengetahuan secara sekaligus
2.3. Implementasi Strategi Pembelajaran
PAIKEM
A. Landasan Teoritis Strategi
Pembelajaran PAIKEM
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan
lingkungansekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding
kelas. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan
menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan.
Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan lingkungan
pembelajaran menjadi bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan
konsep dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan membekas dalam ingatannya.
Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai
siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret.
Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa
yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan
dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang melatarbelakangi
pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.
6
Empat
pilar pendidikan, yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning
to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do (belajar
untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk
bekerja sama) dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran,
Denganmenggunakan
pendekatan pembelajaran yang dikemas efektif untuk pencapaian kompetensi yang
diharapkan. Untuk itu, menjadi tugas guru untuk merancang pembelajaran
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan kompetensi siswa secara optimal.
B. Skenario
Pembelajaran PAIKEM
Secara
garis besar, penerapan strategi pembelajaran PAIKEM dapat dilakukan antara lain
sebagai berikut:
a. Guru
berusaha untuk membangkitkan semangat dengan menggunakan berbagai alat bantu. Misalnya, menggunakan lingkungan
sebagai salah satu sumber belajar yang dapat diolah sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan suasana pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan sesuai
dengan kompetensi siswa yang ingin dicapai;
b. Guru mengatur
kelas sedemikian rupa agar lebih kondusif untuk situasi pembelajaran dan
membuat siswa merasa betah di kelasnya. Misalnya, dengan memajang buku-buku dan bahan belajar
menarik. Juga menyediakan pojok baca. Guru juga bisa memajang hasil-hasil
karya anak didiknya di seluruh penjuru kelas. Sehingga siswa dapat merasa
bangga, karyanya bisa diapresiasi oleh teman-temannya;
c. Guru
menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif. Contohnya melalui belajar kelompok
atau memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya;
d. Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
mengemukakan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menata lingkungan
belajarnya.
7
C. Teknik Pelaksanaan
Strategi PAIKEM
Berikut ini adalah contoh beberapa kegiatan yan dapat
dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan strategi PAIKEM:
Kemampuan Guru
|
Pembelajaran
|
Guru
menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.
|
Sesuai
mata pelajarannya, guru dapat menggunakan beragam alat bantu belajar/media
pembelajaran, misalnya:
Gambar;
Lingkungan;
Alat peraga dll.
|
Guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara
lisan atau tulisan.
|
Guru mengajak diskusi;
Guru melontarkan pertanyaan –pertanyaan yang memancing
jawaban siswa;
Guru memberikan kepercayaan kepada siswa untuk memaparkan
gagasannya kepada teman- teman kelasnya dll.
|
Guru
menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.
|
Guru mengelompokkan siswa sesuai dengan kriteria tertentu,
kemudian memberikan bahan pelajaran yang sesuai dengan anggota-anggota
kelompok tersebut;
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki
nilai/kemampuannya melalui tugas tambahan/pengayaan.
|
Guru
mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa sehari-hari.
|
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menceritakan
pengalamannya sehari-hari
Guru memberikan contoh aplikasi nyata dalam kehidupan
sehari- hari dari materi pelajaran yang sedang diterangkan.
|
Guru
menilai pembelajaran dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.
|
Guru memantau dan megevaluasi kinerja siswa;
Guru memberikan bimbingan, nasihat, motivasi dan saran-
saran kepada siswa untuk dapat meningkatkan prestasinya.
|
2.4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pelaksanaan Strategi PAIKEM
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru agar
strategi PAIKEM dapat dilaksanakan dengan baik. Hal-hal tersebut adalah :
a.
Memahami sifat yang dimiliki anak
Ada dua
sifat yang mendasar yang pasti dimiliki oleh setiap anakdimanapun, yaitu
kesukaan berimajinasi dan rasa ingin tahu yang besar. Guru bisa menggunakan
berbagai cara yang (tentunya) dapat membuatsiswa senang/merasa dihargai,
seperti memuji hasil karyanya, mengajukan pertanyaaan yang menantang, atau
mendorong siswa untuk melakukan percobaan.
b.
Mengenal anak secara perorangan
Setiap
siswa pasti memiliki karakteristik yang berbeda. Ada siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dalam menyerap materi pelajaran, ada juga siswa yang agak
lambat dalam menyerap materi pelajaran. Dengan mengenal kekurangan dan
kelebihan dari tiap siswa didiknya, guru bisa merumuskan perlakuan khusus yang
harus diberikan kepada setiap siswa. Misalnya, siswa yang memiliki kemampuan
lebih bisa diarahkan untuk membantu temannya yang memiliki kemampuan kurang
dalam belajarnya.
9
c.
Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisaian belajar
Sebagai
makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau
berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar.
Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka
duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan
bertukar pikiran.
c.
Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
Untuk
memancing siswa agar mengeluarkan daya nalarnya, guru bisa melontarkan
pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbuka, semisal “Apa yang terjadi bila
tanaman tidak mendapat sinar matahari ?” atau “Apa yang terjadi di
saat gerhana matahari ?”. Pertanyaan-pertanyaan terbuka semacam itu akan
memicu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif demi menemukan pemecahan
masalah.
e.
Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruangan
kelas sebagai lingkungan utama tempat berlangsungnya pembelajaran, merupakan
salah satu aspek yang harus mendapat perhatian lebih dalam strategi PAIKEM.
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah memajang karya-karya siswa. Selain
hasil-hasil karya siswa, dinding kelas
juga bisa ditempeli oleh beragam
media pembelajaran, seperti poster, diagram, peta, alat peraga dll. Benda-benda
tersebut sekaligus dapat dijadikan rujukan saat kegiatan pembelajaran.
g.
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Salah satu
sumber belajar yang sangat kaya bagi kegiatan pembelajaran peserta didik adalah
lingkungan. Contohnya, siswa diajak mengamati pertumbuhan tanaman di taman atau
kebun sekolah. Namun, demi efektifitas waktu dan biaya, tidak selamanya siswa
diajak ke lingkungan untuk belajar.
10
Guru bisa
mengambil salah satu bagian dari lingkungan belajar ke dalam kelas, contohnya
membawa contoh tanaman ke dalam ruang kelas atau membawa foto/gambar dari
lingkungan belajar ke dalam kelas.
h.
Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Pemberian
umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara
guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada
kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara
santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi
tugas-tugas belajar selanjutnya. Catatan dan komentar yang berkaitan dengan
pekerjaan siswa jauh lebih bermakna daripada sekedar angka-angka.
i.
Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak
guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk bekerja
dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta duduk
saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah cirri yang sebenarnya dari PAIKEM.
Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengemukakan merupakan
tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan
tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika
salah. Peran guru dalam hal ini guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa
takut tersebut, baik yang datan dari guru itu sendiri maupun dari temannya.
Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan aspek Menyenangkan dari
strategi PAIKEM.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan strategi
pembelajaran yang sangat baik dan cocok untuk situasi dan kondisi siswa.
Strategi yang sangat cocok dan menarik peserta didik dalam pembelajaran
sekarang ini dikenal dengan nama PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan)
3.2. Saran
Penulis
menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang
adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik
membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.
12
DAFTAR
PUSTAKA
Dimyati
dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta
Gintings Abdorrakhman. 2010. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora
Gredler, Bell, Margareth E. 1991. Belajar dan Membelajarkan (terjemahan
Munandir). Jakarta: Rajawali Pers.
Rooijakkkers, Ad.. 1990. Mengajar dengan Sukses. Jakarta:
Gramedia.
13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar