Nama : Nurul Wadikah
NPM : 141350016
MAKALAH
PRINSIP-PRINSIP
DAN ASAS PEMBELAJARAN
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen
Pengampu: Kisno, M.Pd
DISUSUN
OLEH KELOMPOK 2:
1.
Ade Prida Firdausi NPM 141350036
2.
Nindi Mustika Sari NPM 141350045
3.
Nurul Wadikah NPM 141350016
4.
Restu Dian Saputra NPM 141350140
5.
Sang Ayu Made Nopriani NPM 141350011
6.
Toni Iskandar NPM 141350069
7.
Yulfa Idarsih NPM 141350009
Prody
:
PGSD
Semester : III (Tiga) A
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucapkan
puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PRINSI-PRINSIP
DAN ASAS PEMBELAJARAN” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini tentunya tidak lepas
dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materiil dan
moril,baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karenna itu kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu.
Selain untuk memenuhi syarat mata
kuliah Belajar Dan Pembelajaran, makalah ini juga disusun untuk menambah
wawasan dan pengetahuan para pembaca, sehingga besar harapan kami, makalah ini
dapat menjadi kontribusi positif bagi pengembangan wawasan pembaca.
Akhir kata, tak ada gading yang tak
retak, tak ada sesuatu yang sempurna. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu apabila dalam penyusunan makalah ini
ada kesalahan kami mohon maaf. Kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah berikutnya.
Metro, 10
Oktober 2015
Tim penyusun
DAFTAR
ISI
JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................ iii
BAB
I PENDAHAULUAN
A.
Latar belakang masalah.......................................................... 1
B.
Rumusan masalah................................................................... 2
C.
Tujuan..................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Prinsip-prinsip Belajar............................................................. 3
1. Pengertian Prinsip Belajar.................................................... 3
2. Implikasi Prinsip Belajar Pada Guru.................................... 7
B.
Asas Belajar Dan Pembelajaran............................................ 12
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 14
B.
Saran..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seperti yang
kita ketahui bersama bahwa belajar merupakan proses mental dan emosional atau
proses berpikir dan merasakan. Seseorang di katakan belajar bila fikiran dan
perasaanya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat di
amati orang lain,akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang sedang
belajar itu). Sedangkan pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau
kompetensi yang harus di kuasai siswa. Proses pembelajaran perlu di sesuaikan
dengan tingkat perkembangan siswa. Itu sebabnya proses pembelajaran di taman
kanak-kanak berbeda dengan proses
belajar di sekolah dasar atau denan tingkat pendidikan yang lainnya.
Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar
dapat mengungkapkan batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam
melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip
belajar dapat membantu siswa dalam memilih tindakan yang tetap. Guru dapat
terhindar dari tindakan-tindakan yang kelihatanya baik tetapi nyatanya tidak
berhasil meningkatkan proses belajar siswa. Selain itu dengan teori dan
prinsip-prinsip belajar ia memiliki dan mengembangkan sikap yang diperlukan
untuk menunjang peningkatan belajar siswa. Sedangkan mengetahui asas-asas
pembelajaran pun tak kalah pentingnya. Asas-asas pembelajaran juga dapat
digunakan sebagai dasar untuk pengembangan program pembelajaran inovatif.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, dapat diketahui rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Bagaimana konsep dari prinsip-prinsip belajar ?
2. Bagaimana asas-asas pembelajaran yang di gunakan sekarang ini?
C. TUJUAN
1. Agar kita dapat mengetahui prinsip-prinsip belajar
2. Agar kita dapat mengetahui tentang asas-asas pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
1.
Pengertian Prinsip Belajar
Prinsip
belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan didalam proses belajar
mengajar . Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila ia
dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan prinsip-prinsip orang
belajar. Dengan kata lain supaya dapat mengotrol sendiri apakah tugas-tugas
mengajar yang dilakukannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip belajar maka
guru perlu memahami prinisp-prinsip belajar itu.
Banyak teori
dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan
yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar
tersebut terdapat beberapa prinsip yang relative berlaku umum yang dapat kita
pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu
meningkatkan mengajar. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan,
tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.
a)
perhatian dan motivasi
Perhatian
mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajr
pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi
belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan
pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
Di
samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
seseorang.
Motivasi
dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi
merupakan salah satu tujuan dalam mengajar. Guru berharap bahwa siswa tertarik
dalam kegiatan intelektual dan estetik sampai kegiatan belajar berakhir.
Sebagai alat, motivasi merupakan salah satu faktor seperti halnya intelegensi
dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa
dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai dan keterampian.
Motivasi
dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga
bersifat eksternal yakni datang dari orang lain, dari guru, orang tua, teman
dan sebaginya. Motivasi juga dibedakan atas motif intrinsik dan motif
ekstrinsik. Motif intrinsik adalah tenaga pendorong yang sesuai dengan
perbuatan yang dilakukan. Sebagai contoh, seorang siswa yang dengan
sungguh-sungguh mempelajari mata pelajaran di sekolah karena ingin memiliki
pengetahuan yang dipelajarinya. Sedangkan Motif ekstrinsik adalah tenaga
pendorong yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya tetapi menjadi
penyertanya, sebagai contoh, siswa belajar dengan sungguh-sungguh bukan
disebabkan ingin memiliki pengetahuan yang dipelajarinya tetapi didorong oleh
keinginan naik kelas atau mendapatkan ijazah. Naik kelas dan mendapatkan ijazah
adalah penyerta dari keberhasilan belajar.
b) keaktifan
Belajar
tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpahkan kepada
orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya
sendiri. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus
dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang sendiri.
Guru sekedar pembimbing dan pengarah.
Menurut
teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa
mengolah informasi, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan
transformasi.Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif dan mampu
merencanakan sesuatu. Dalam proses balajar mengajar anak mampu
mengidantifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta,
menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan.
Dalam
setiap proses belajar siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu dapat
berupa kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik bisa berupa membaca,
mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya.
Sedangkan kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang
dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan
yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis yang lain.
c)
keterlibatan
langsung/berpengalaman
Menurut
Edgar Dale, dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut
pengalamannya, mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar dari
pengalaman langsung. Belajar secara langsung dalam hal ini tidak sekedar
mengamati secara langsung melainkan harus menghayati, terlibat langsung dalam
perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Keterlibatan siswa di dalam
belajar tidak hanya keterlibatan fisik semata, tetapi juga keterlibatan
emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian perolehan
pengetahuan, dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai,
dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.
d)
pengulangan
Menurut
teori psikologi daya, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia
yang terdiri atas mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan,
berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut
akan berkembang.
Berangkat
dari salah satu hukum belajarnya “law of
exercise”, Thorndike mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan
antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengamatan-pengamatan itu
memperbesar peluang timbulnya respons benar.
Teori
tersebut menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar walaupun
dengan tujuan yang berbeda.Walaupun kita tidak dapat menerima bahwa belajar
adalah pengulangan seperti yang dikemukakan teori tersebut, karena tidak dapat
dipakai untuk menerangkan semua bentuk belajar, namun prinsip pengulangan masih
relevan sebagai dasar pembelajaran.
e) tantangan
Teori
Medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam situasi
belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi siswa
menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan
yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan
itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.
Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan
membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.
f) balikan dan penguatan
Prinsip
belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh
teori belajar “law of effectnya Thorndike”.
Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam
ulangan.Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai
yang baik dapat merupakan penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapat
nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas. Hal
sini juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut
penguatan negatif. Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen,
metode penemuan dan sebagainya merupakan cara belajar-mengajar yang
memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.
g) perbedaan individu
Proses pengajaran seyogianya
memperhatikan perbedaan indiviadual dalam kelas sehingga dapat memberi
kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setinggi-tingginya. Pengajaran yang
hanya memperhatikan satu tingkatan sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh
siswa. Karena itu seorang guru perlu memperhatikan latar belakang, emosi,
dorongan dan kemampuan individu dan menyesuaikan materi pelajaran dan
tugas-tugas belajar kepada aspek-aspek tersebut. Siswa merupakan individual
yang unik, artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa
memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan belajar ini berpengaruh
pada cara dan hasil belajar siswa.
2. Implikasi
Prinsip Belajar Pada Guru
Guru sebagai orang kedua dalam
kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari adanya prinsip-prinsip belajar. Guru
sebagai penyelenggara dan pengelola kegiatan pembelajaran terimplikasi oleh
adanya prinsip-prinsip belajar ini. Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi guru
tertampak pada rencana pembelajaran maupun pelaksanaan kegiatan
pembelajarannya. Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi guru terwujud dalam
perilaku fisik dan psikis mereka. Kesadaran adanya prinsip-prinsip belajar yang
terwujud dalam perilaku guru, dapat diharapkan adanya peningkatan kualitas
pembelajaran yang diselenggarakan.
a. perhatian dan motivasi
Guru sejak merencanakan kegiatan pebelajaranya sudah memikirkan perilakunya
terhadap siswa sehingga dapat menarik perhatian dan menimbulkan motivasi siswa
dan tdak berhenti pada rencana pembelajarannya dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajarannya. Implikasi prinsip perhatian bagi guru tertampak pada
perilaku-perilaku sebagai berikut :
1)
Guru menggunakan metode secara
bervariasi
2)
Guru menggunakan media sesuia dengan
tujuan belajar dan materi yang di ajarkan.
3)
Guru menggunakan gaya bahasa yang
tidak monoton.
4)
Guru mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan mebimbing (direction
question)
Sedangkan iplikasi prinsip motivasi bagi guru tertampak pada prilaku-perilaku
yang di antaranya :
1)
Memilih bahan ajar sesuai minat
siswa
2)
Menggunakan metode dan teknik
mengajar yang disukai siswa.
3)
Mengoreksi segera mungkin pekerjaan
siswa dan sesegera mungkin memberitahukan hasilnya kepada
siswa.
4)
Memberikan pujian verbal atau
non-verbal terhadap siswa yang memberikan respons terhadap pertanyaan yang
sedang dipelajari siswa.
5)
Memberitahukan nilai guna dari
pelajaran yang sedang dipelajari.
b. keaktifan
Para guru memberikan kesempatan belajar kepada para siswa, memberikan peluang
dilaksanakannya implikasi prinsip keaktifan bagi guru secara optimal. Peran
guru mengorganisasikan kesempatan belajar bagi masing-masing siswa
mengindividualis, yaitu menjamin bahwa setiap siswa memperoleh pengetahuan dan
keterampilan di dalam kondisi yang ada. Hal ini berarti pula bahwa kesempatan
yang diberikan guru akan menuntut siswa selalu aktif mencari, memperoleh, dan
mengolah perolehan belajarnya. Untuk dapat menimbulkan keaktifan belajar pada
siswa, maka guru di antaranya dapat melaksanakan perilaku-perilaku berikut :
1)
Menggunakan multimetode dan
multimedia.
2)
Memberikan tugas secara individual
dan kelompok.
3)
Memberikan kesempatan pada siswa
melaksanakan eksperimen dalam .kelompok
kelompok kecil (beranggota tidak lebih dari 3 orang).
4)
Memberikan tugas ubtuk membaca bahan
belajar, mencatat hal-hal yang .kurang jelas.
5)
Mengadakan tanya jawab dan diskusi
c. keterlibatan langsung / berpengalaman
Guru harus menyadari bahwa keaktifan membutuhkan keterlibatan langsung siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Namun demikian, perlu diingat bahwa keterlibatan
langsung secara fisik tidak menjamin keaktifan belajar. Untuk dapat melibatkan
siswa secara fisik, mental, emosional, dan intelektual dalam kegiatan
pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik isi pelajarn. Pelajarn
sebagai implikasi prinsp keterlibatan langsung/berpengalaman diantaranya :
1)
Merancang kegiatan pembelajaran yang
lebih banyak pada pembelajaran individual dan kelompok kecil.
2)
Mementingkan eksperimen langsung
oleh siswa dibandingkan dengan demonstrasi.
3)
Menggunakan media yang langsung
digunakan oleh siswa.
4)
Memberikan tugas kepada siswa untuk
mempraktekkan gerakkan psikomotorik yang
dicontohkan.
5)
Melibatkan siswa mencari
informasi/pesan dari sumber informasi diluar kelas atau luar sekolah
6)
Melibatkan siswa dalam merangkum
atau menyimpulkan informasi pesan pembelajaran.
Implikasi lain dari adanya prinsip keterlibatan langsung/berpengalaman bagi
guru adalah kemampuan guru untuk bertindak sebagai pengelolakegiatan
pembelajaran yang mapu mengarahkan, membimbing, dan mendorong siswa ke arah
tujuan pengajaran yang ditetapkan.
d. Pengulangan
Implikasi prinsip pengulangan bagi guru adalah mampu memilihkan antara kegiatan
pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan dengan yang tidak
membutuhkan pengulangan. Hal ini perlu dimiliki oleh guru karena tidak semua
pesan pembelajaran membutuhkan pengulangan. Pengulangan terutama dibutuhkan
oleh pesan-pesan pembelajaran yang harus dihafalkan secara tetap tanpa ada
kesalahan sedikit pun. Selain itu, pengulangan juga diperlukan terhadap
pesan-pesan pembelajaran yang membutuhkan latihan. Perilaku guru yang merupakan
implikasi prinsip pengulangan di antaranya :
1) merancang
pelaksanaan pengulangan.
2)
Mengembangkan/merumuskan soal-soal latihan.
3)
Mengembangkan petunjuk kegiatan psikomotorik yaitu harus diulang.
4)
Mengembangkan alat evaluasi kegiatan pengulangan, dan
5) Membuat
kegiatan pengulangan yang bervariasi.
e. tantangan
Apabila guru menginginkan siswa selalu berusaha mencapai tujuan, maka guru
harus memberikan tantangan pada siswa dalam kegiatan pembelajarannya. Tantangan
dalam kegiatan pembelajaran dapat diwujudkan oleh guru melalui bentuk kegiatan,
bahan, dan alat pembelajaran yang dipilih untuk kegiatan pembelajaran. Perilaku
guru yang merupakan implikasi prinsip tantangan di antaranya :
1)
Merancang dan mengelola kegiatan
eksperimen yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukannya secara
individual atau dalam kelompok kecil (3-4 orang).
2)
Memberikan tugas pada siswa
memecahkan masalah yang membutuhkan informasi dari orang lain dari luar sekolah
sebagai sumber informasi.
3)
Menugaskan kepada siswa untuk
menyimpulkan isi pelajaran yang selesai disajikan
4)
Mengembangkan bahan pelajaran (teks,
hand out, modul, dan yang lain) yang memperhatikan kebutuhan siswa untuk
mendapatkan tantangan didalamnya, sehingga tidak harus semua pesan pembelajaran
disajikan secara detail tanpa memberikan kesempatan siswa mencari dari sumber
lain.
5)
Membimbing siswa untuk menemukan
fakta, konsep, prinsip, dan generalisasi sendiri.
6)
Guru merancang dan mengelola kegatan
diskusi untuk menyelenggaraan masalah-masalah yang disajikan dalam topik
diskusi.
f. balikan dan penguatan
Balikan dapat diberikan secara lisan maupun tertulis, baik secara individual
ataupun kelompok klasikal. Guru sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran
harus dapat menentukan bentuk, cara, serta kapan balikan dan penguatan
diberikan. Agar balikan dan penguatan bermakna bagi siswa, guru hendaknya
memperhatikan karakteristik siswa. Implikasi prinsip balikan dan penguatan bagi
guru, berwujud perilaku-perilaku di antaranya :
1)
Memberitahukan jawaban yang benar
setiap kali mengajukan pertanyaan yang telah dijawab siswa secara benar ataupun
salah.
2)
Mengoreksi pembahasan pekerjaan
rumah yang diberikan kepada siswa pada waktu yang telah ditentukan.
3)
Memberikan catatan-catatan pada
hasil kerja siswa (berupa makalah, laporan, kliping pekerjaan rumah),
berdasarkan hasil koreksi guru terhadap hasil kerja pembelajaran.
4)
Membagikan lembar jawaban tes
pelajaran yang telah dikoreksi oleh guru, disertai skor dan catatan-catatan
bagi pebelajar
5)
Mengumumkan atau mengkonfirmasikan
peringkat yang diraih setiap siswa berdasarkan skor yang dicapai dalam tes.
6)
Meberikan anggukan atau acungan
jempol atau isyarat lain kepada siswa yang menjawab dengan benar pertanyaan
yang disajikan guru.
7)
Memberikan hadiah kepada siswa yang
berhasil menyelesaikan tugas.
g. perbedaan individual
Setiap guru tentunya harus menyadari bahwa menghadapi 30 siswa dalam satu
kelas, berarti menghadapi 30 macam keunikan atau karakteristik. Selain
karakteristik kelas, guru harus menghadapi 30 siswa yang berbeda
karakteristiknya satu dengan yang lainnya. Guru sebagai penyelenggara kegiatan
pembelajarn dituntut untuk memberikan perhatian kepada semua keunikan yang
melekat pada tiap siswa. Dengan kata lain ,guru tidak mengasumsikan bahwa siswa
dalam kegiatan pembelajaran yang diselenggarakannya merupakan satu kesatuan
yang memiliki karakteristik yang sama. Konsekuensi yang logis adanya hal ini,
guru mampu melayani setiap siswa sesuai karakteristik mereka orang per orang.
Implikasi prinsip perbedaan individual bagi guru berwujud perilaku-perilaku
yang di antaranya :
1)
Menentukan penggunaan berbagai
metode yang diharapkan dapat melayani kebutuhan siswa sesuai karakteristiknya.
2)
Merancang pemanfaatan berbagai media
dalam menyajikan pesan pembelajaran.
3)
Mengenali karakteristik setiap siswa
sehingga dapat menentukan perlakuan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang
bersangkutan, dan
4)
Memberikan remediasi ataupun
pertanyaan kepada siswa yang membutuhkan.
Dari prinsip-prinsip belajar yang berimplikasi bagi siswa ataupun guru, dalam
satu kegiatan yang dilakukan siswa maupun guru, dapat menemukan perwujudan dari
prinsip-prinsip belajar lebih dari satu. Kenyataan bahwa dalam satu kegiatan pembelajaran
terdapat lebih dari satu prinsip belajar yang tampak, menuntut guru untuk
benar-benar menguasai dan terlebih menandai perwujudan prinsip-prinsip belajar
dalam kegiatan pembelajaran.
B.
ASAS BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
1.
Lima prinsip dasar
dalam pemenuhan hak anak: (a) non-diskriminasi, (b) kepentingan terbaik bagi
anak (best interests of the child), (c) hak untuk hidup dan berkembang (right
to life, continuity of life and to develop), (d) hak atas perlindungan
(right to protection), (e) penghargaan terhadap pendapat anak (respect
for the opinions of children).
2.
Belajar bukanlah
konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa.
3.
Belajar memerlukan
keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri.
4.
Yang bisa membuahkan
hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
5.
Untuk bisa mempelajari
sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan, dan
membahasnya dengan orang lain.
6.
Aktivitas pembelajaran
pada diri siswa bercirikan: (a) yang saya dengar, saya lupa; (b) yang
saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat; (c) yang saya dengar, lihat,
dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai
pahami; (d) yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan
pengetahuan dan keterampilan; dan (e) yang saya ajarkan kepada orang
lain, saya kuasai.
7.
John Holt (1967) proses
belajar akan meningkat jika siswa diminta untuk melakukan hal-hal: (a)
mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata sendiri, (b) memberikan contoh,
(c) mengenalinya dalam bermacam bentuk dan situasi, (d) melihat kaitan antara
informasi itu dengan fakta atau gagasan lain, (e) menggunakannya dengan beragam
cara, (f) memprediksikan sejumlah konsekuensinya, (g) menyebuitkan lawan atau kebalikannya.
8.
Ada 9 konteks yang
melingkupi siswa dalam belajar: (a) tujuan, (b) isi materi, (c) sumber
belajar (sumber belajar bagaimanakah yang dapat dimanfaatkan), (d) target
siswa (siapa yang akan belajar), (e) guru, (f) strategi pembelajaran, (g) hasil
(bagaimana hasil pembelajaran akan diukur), (h) kematangan (apakah siswa
telah siap dengan hadirnya sebuah konsep atau pengetahuan), (i) lingkungan
(dalam lingkungan yang bagaimana siswa belajar).
9.
Kata kunci pembelajaran
agar bermakna: (a) real-world learning, (b) mengutamakan pengalaman
nyata, (c) berpikir tingkat tinggi, (d) berpusat pada siswa, (e) siswa aktif,
kritis, dan kreatif, (f) pengetahuan bermakna dalam kehidupan, (g) dekat dengan
kehidupan nyata, (h) perubahan perilaku, (i) siswa praktik, bukan menghafal,
(j) learning, bukan teaching, (k) pendidikan bukan pengajaran,
(l) pembentukan manusia, (m) memecahkan masalah, (n) siswa acting, guru
mengarahkan, (o) hasil belajar diukur dengan berbagai cara bukan hanya dengan
tes.
10.
Pembelajaran yang
memperhatikan dimensi auditori dan visual, pesan yang diberikan akan menjadi
lebih kuat.
11.
Otak tidak sekadar
menerima informasi, tetapi juga mengolahnya melalui membahas informasi dengan
orang lain dan juga mengajukan pertanyaan tentang hal yang dibahas.
12.
Otak kita perlu
mengaitkan antara apa yang diajarkan kepada kita dengan apa yang telah kita
ketahui dan dengan cara kita berpikir.
13.
Proses belajar harus
mengakomodasi tipe-tipe belajar siswa (auditori, visual, kinestetik)
14. Resiprositas
(kebutuhan mendalam manusia untuk merespon orang lain dan untuk bekerja sama)
merupakan sumber motivasi yang bisa dimanfaatkan untuk menstimulasi kegiatan
belajar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan prinsip-prinsip belajar itu
berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta
perbedaan individual. Prinsip-prinsip belajar yang
berimplikasi bagi siswa maupun guru, dalam satu kegiatan yang dilakukan siswa
maupun guru, kita dapat menemukan perwujudan/penampakan dari prinsip-prinsip
belajar lebih dari satu. Kenyataan bahwa dalam satu kegiatan pembelajaran
terdapat lebih dari satu prinsip belajar yang tampak menuntut guru untuk
benar-benar menguasai dan terlebih menandai perwujudan prinsip-prinsip belajar
dalam kegiatan pembelajaran.Tujuan proses
pembelajaran bagi guru adalah mengantarkan peserta didik atau sebagai
fasilitator dalam menguasai kompetensi yang dibutuhkan melalui proses belajar
mengajar. Tujuan pembelajaran bagi siswa adalah mampu menguasai kompetensi yang
diajarkan oleh guru sehingga dapat diperoleh hasil belajar (nilai) yang
memuaskan. Oleh karena
itu kaitannya dengan hal itu, perlu diketahui juga asas–asas dalam pembelajaran
itu sendiri, sehingga akan diperoleh suatu proses belajar mengajar yang
berlandaskan asas–asas pembelajaran yang berlaku.
B. SARAN
Dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar di kelas,
sebaiknya sebagai calon pendidik, kita harus bisa menjelaskan prinsip belajar,
menerapkannya dalam upaya meningkatkan kualitas kita sebagai calon pendidik dan
juga menciptakan suasana yang akan menjadikan siswa lebih nyaman dalam menerima
bahan ajar yang akan kita berikan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://uihanamizuki.blogspot.co.id/2014/12/makalah-belajar-dan-pembelajaran-asas.html (diakses
pada hari kamis,8 oktober 2015, sekitar
pukul 10.00 WIB)
http://mohammadnur.blogspot.co.id/2013/01/makalah-konsep-dan-prinsip-prinsip.html (diakses
pada hari kamis,8 oktober 2015, sekitar
pukul 10.12 WIB)
http://trisnoadiatna.blogspot.co.id/2011/01/psikologi-belajar-prinsip-prinsip.html (diakses pada hari kamis,8 oktober 2015, sekitar
pukul 10.20 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar