MAKALAH
Kaidah Pencacahan, Permutasi, Kombinasi, dan Peluang
Suatu
Kejadian
Disusun oleh :
Nama
: Sri Maryati
NPM
: 141350049
Prody
: PGSD
Semester
: III A
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “ Kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi, dan Peluang Suatu
Kejadian” tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan
sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang kami miliki
cukup terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.
Lampung timur,19
Desember 2015
Tim
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembangnya teori peluang (probabilitas) atau teori kemungkinan
sangat di perlukan untuk membaca situasi yang terjadi agar tebakan atau
spekulasi tidak meleset, atau peluang untung mendapatkan untung yang besar
lebih besar. Sekarang teori peluang sudah meluas keberbagai keperluan, seperti
ilmu biologi, bisnis, dan lain-lain.
Kaidah pencacahan, permutasi, dan
kombinasi menjelaskan tentang banyaknya
peluang setiap kejadian yang akan terjadi atau yang kemungkinkan terjadi, adanya
pembelajaran ini memudahkan kita dalam membuat suatu perencanaan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa
yang di maksud dengan kaidah pencacahan?
b. Apa
yang di maksud dengan permutasi dan kombinasi?
c. Bagaimana
peluang suatu kejadian?
1.3 Tujuan Masalah
a. Untuk
mengetahui tentang kaidah pencacahan
b. Untuk
mengetahui tentang permutasi dan kombinasi
c. Untuk
mengetahui tentang peluang suatu kejadian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kaidah Pencacahan
Kaidah
pencacahan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan menentukan banyak nya cara
suatu percobaan yang dapat terjadi. Menentukan banyak nya cara suatu percobaan
dapat terjadi di lakukan dengan aturan penjumlahan, aturan perkalian.
1.Kaidah
Dasar Membilang
Dalam
menentukan banyak nya hasil suatu percobaan dapat dicari dengan mendaftar hasil
dengan diagram pohon dan dengan menggunakan tabel.
Contoh:
1. Pada
percobaan melempar dua buah uang logam. Berapa banyak hasil percobaan yang
mungkin di peroleh?
2. Pada
percobaan dua buah dadu, berapa banyak hasil percobaan yang mungkin di peroleh?
Penyelesaian:
1. Uang
logam memiliki dua sisi yaittu sisi
angka (di singkat A) dan sisi gambar (di singkat G), untuk menentukan hasil
percobaan tersebut kita bisa sajikan lewat diagram pohon, sebagai berikut:
Jadi,
hasil percobaan yang mungkin pada percobaan di atas adalah {(A, A), (A, G), (G,
A), (G, G)}
2. Sebuah
dadu memiliki enam mata (sisi) dengan tiap mata memiliki tanda titik yaitu,
mata yang memiliki satu tanda titik di sebut mata satu, mata yang memiliki dua tanda
titik di sebut mata dua, mata yang memiliki tiga tanda titik di sebut mata
tiga, dan seterusnya sampai mata yang memiliki enam tanda titik di sebut mata
enam.
Pada
percobaan melempar dua buah mata dadu, maka hasil percobaan yang mungkin adalah
di sajikan dalam tabel berikut:
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
(1,1)
|
(1,2)
|
(1,3)
|
(1,4)
|
(1,5)
|
(1,6)
|
2
|
(2,1)
|
(2,2)
|
(2,3)
|
(2,4)
|
(2,5)
|
(2,6)
|
3
|
(3,1)
|
(3,2)
|
(3,3)
|
(3,4)
|
(3,5)
|
(3,6)
|
4
|
(4,1)
|
(4,2)
|
(4,3)
|
(4,4)
|
(4,5)
|
(4,6)
|
5
|
(5,1)
|
(5,2)
|
(5,3)
|
(5,4)
|
(5,5)
|
(5,6)
|
6
|
(6,1)
|
(6,2)
|
(6,3)
|
(6,4)
|
(6,5)
|
(6,6)
|
2.Definisi
Notasi Faktorial
Faktorial
adalah hasil perkalian semua bilangan bulat positif secara berurutan dari 1 sampai
n. n faktorial di tulis dengan
notasi n!
n!
= 1x2x3x ... x n
atau
n!
= n(n – 1)(n – 2) (n – 3) ... x 1
0! = 1
Notasi faktorial akan
di gunakan untuk mempelajari permutasi dan kombinasi.
Contoh :
Hitunglah faktorial
berikut ini
1) 6!
= ...
2) 3!
+ 5! =...
3)
4) 7!
3! = ...
Penyelesaian
1) 6!
= 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 750
2) 3!
+ 5! = (3x 2 x 1) + (5 x 4 x 3 x 2 x 1) = 6 + 120 = 126
3)
=
= 15120
4) 7!
3! = (5040) x (6) = 30240
2.2 Permutasi dan kombinasi
1. Permutasi
Permutasi
adalah cara membentuk susunan dengan memperhatikan urutan dari sebagian atau
seluruh elemen himpunan yang disediakan.
Banyak
permutasi yang dapat disusun dari n
anggota suatu himpunan diambil k elemen pada satu saat adalah
=
Contoh:
Selesaikan
soal-soal permutasi-permutasi berikut ini!
1)
=...
2)
=...
3)
Tentukan banyak nya susunan bilangan yang terbentuk dari empat angka berlainan
yang dapat dibentuk dari angka-angka 1,2,3,4,5,6.
Penyelesaian:
1)
=
=
=
=
30
2)
=
=
=
=
120
3) Banyaknya
susunan bilangan yang terbrntuk
=
=
=
=
360
2.Kombinasi
Kombinasi
adalah gabungan atau susunan dari semua atau sebagian elemen dari suatu
himpunan yang tidak memperhatikan urutan elemen.
Banyaknya kombinasi r elemen dari n elemen dapat dihitung dengan rumus.
=
(dengan syarat 0<r<n)
Contoh:
Selesaikan soal
kombinasi berikut:
1)
=...
2) Tentukan
banyak cara memilih pemain bulu tangkis ganda putra dari 9 pemain inti putra!
3) Dari
sekelompok remaja terdiri atas 8 pria dan 3 wanita. Banyaknya cara pemilihan
adalah?
Penyelesaian:
1)
=
=
=
=
=
210
2) Banyak
cara =
=
=
36 cara
3) Banyak
cara =
X
=
X
=
28 x 120 = 3360 cara
2.3 Peluang Suatu Kejadian
Dalam
melempar satu keping uang logam, hasil percobaaan yang muncul dalam percobaan
tersebut adalah muncul sisi Angka (A) atau sisi Gambar (G). Dalam pelemparan
satu keping uang logam, kita tidak dapat memastikan apakah muncul A atau G,
kemungkinan muncul A atau G adalah sama, sehingga peluangkejadian muncul A atau
G juga sama.
P(A)
= P(G) =
Pada
percobaan pelemparan sebuah dadu, hasil percobaan yang muncul adalah mata dadu
1,2,3,4,5, atau 6. Kemungkinan muncul salah satu mata dadu dari percobaan
tersebut adalah sama.
P(1)
= P(2) = P(3) = P(4) = P(5) = P(6)
Dari
uraian di atas diperoleh jika S adalah banyaknya kejadian yang mungkin dengan
banyak elemen = n(S) dan E adalah
suatu kejadian dengan banyak elemen = n(E),
maka peluang kejadian E ditulis P(E) adalah perbandingan banyaknya hasil
kejadian terhadap banyaknya hasil yang mungkin, dinyatakan oleh :
P(E)
=
;
dengan 0 ≥ P(E) ≥ 1
Frekuensi
harapan kejadian E yaitu peluang kejadian E yang diharapkan dalam beberapa kali
percobaan. Jika banyak percobaan = n, maka frekuensi harapan suatu kejadian
E
=
(E)
= n x P(E)
Contoh
:
1) Dalam
percobaan melempar dua buah dadu, tentukan peluang kejadian munculnya mata dadu
berjumlah 8.
2) Dari
sebuah kotak berisi 6 bola warna putih, 3 bola warna merah dan 4 bola warna
kuning, akan diambil 3 bola sekaligus secara acak. Tentukan peluang terambilnya
2 bola merah dan 1 bola warna kuning!
3) Sebuah
dadu di lempar 100 kali. Tentukan harapan muncul mata dadu kurang dari 4!
Penyelesaian :
1) Ruang
sampel 2 buah mata dadu
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1
|
(1,1)
|
(1,2)
|
(1,3)
|
(1,4)
|
(1,5)
|
(1,6)
|
2
|
(2,1)
|
(2,2)
|
(2,3)
|
(2,4)
|
(2,5)
|
(2,6)
|
3
|
(3,1)
|
(3,2)
|
(3,3)
|
(3,4)
|
(3,5)
|
(3,6)
|
4
|
(4,1)
|
(4,2)
|
(4,3)
|
(4,4)
|
(4,5)
|
(4,6)
|
5
|
(5,1)
|
(5,2)
|
(5,3)
|
(5,4)
|
(5,5)
|
(5,6)
|
6
|
(6,1)
|
(6,2)
|
(6,3)
|
(6,4)
|
(6,5)
|
(6,6)
|
Dari
tabel diatas diperoleh n(S) = 36 dan
E menyatakan dua mata dadu yang berjumlah 8, yaitu :
E = {(2, 6), (3,
5), (4, 4), (5, 3), (6, 2)}, n(E) = 5
Jadi, P(E) =
2) n(S) =
=
=
=
=
286
E
adalah kejadian terambil 2 merah dan 1 kuning
n(E) =
X
=
X
=
3 x 4 = 12
Jadi,
P(E)
=
=
3) S
menyatakan ruang sampel sebuah dadu
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
;n(S) = 6
H menyatakan mata dadu
yang kurang dari 4
H ={1, 2, 3} ; n(H) = 3
Jadi, P(G) =
=
,
X
100 = 50 kali
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kaidah pencacahan, permutasi, dan
kombinasi menjelaskan tentang banyaknya
peluang setiap kejadian yang akan terjadi atau yang kemungkinkan terjadi,
adanya pembelajaran ini memudahkan kita dalam membuat suatu perencanaan. Teori
Peluang digunakan untuk membaca situasi yang terjadi agar tebakan atau
spekulasi tidak meleset.
3.2 Saran
Teori peluang ini sangat penting
untuk pembelajaran matematika disekolah dasar karena siswa dapat menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari untuk memudahkan
kita dalam membuat suatu perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan
sastranegara. 2015. Konsep dasar MTK untuk PGSD. Bandar lampung; Aura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar